Minggu, 28 September 2014




USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
“KANDUNGAN VITAMIN DALAM ZAT ADITIF PADA MAKANAN”

BIDANG KEGIATAN:
PKM – ARTIKEL  ILMIAH

Diusulkan Oleh:
Nama                    : Febersinta
Nim                      : 4131131021
Angkatan              : 2013



UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
PENGESAHAN PKM – ARTIKEL ILMIAH
1.      Judul Kegiatan                       : Kandungan Vitamin Dalam Zat Aditif pada Makanan
2.      Bidang Kegiatan                    : PKM – AI
3.      Pelaksana Kegiatan
a.         Nama Lengkap                : Febersinta
b.         NIM                                : 4131131021
c.         Jurusan                            : Kimia
d.        Universitas                      : Universitas Negeri Medan
e.         Alamat dan No. Telp      : Jl. Panglima No. 26 ; 085763213896
f.          Alamat Email                  : f.tharoes@gmail.com
4.      Dosen pendamping
a.       Nama Lengkap                 :
b.      NIDN                               :
c.       Alamat dan No Telp        :
5.      Biaya Kegiatan Total
a.       Dikti                                 :
6.      Jangka Waktu Pelaksanaan    : ± 5 Minggu

Medan, 24 September 2014
Menyetujui
Ketua Jurusan Kimia                                                   Pelaksana Kegiatan


(­­­­­­­­­­­­ Dtrs. Jamalum Purba, M.Si)                                      ( Febersinta )
NIP. 196412071991031002                                       NIM: 4131131021

Pembantu Rektor III                                                   Dosen Pendamping

(___________________­­­­­­___)                                      (­­­­­­­­­­­­­­­­­ Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si)
NIP                                                                             NIP. 196006181987031002



KANDUNGAN VITAMIN DALAM ZAT ADITIF PADA MAKANAN
Febersinta
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dam Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan, Medan

Abstrak
Zat Aditif merupakan zat yang ditambahkan pad makan dengan tujuan memperoleh hasil yang optimal. Telah dilakukan penelitian tentang keberadaan kandungan zat aditif, khususnya vitamin yang terdapat dalam makanan ataupun minuman yang beredar di pasaran. Penelitian ini bertujuan mengetahui keberadaan zat aditif dalam sampel.penelitian dilakukak dengan cara turun ke lapangan (pasar) untuk memperoleh sampel. Dalam hal ini peneliti memperoleh sampel susu kental manis. Dan kandungan zat aditif, khususnya vitamin yang terdapat di dalamnya dapat diamati melalui komposisi yang tertera di belakang kemasan.


Kata kunci : zat aditif, vitamin, susu kental manis.



PENDAHULUAN
Kebutuhan utama setiap makhluk di bumi adalah makan. Bergitu juga dengan manusia, yang selalu membutuhkan makanan. Namun tidak semua makanan tetap memiliki kualitas yang baik saat ingin dimakan setelah mengalami penyimpanan. Oleh karena itu, tidak sedikit orang-orang yang menambahkan zat aditif ke dalam makanan yang akan dikonsumsi agar memperoleh hasil yang tetap memuaskan untuk dikonsumsi.
Zat aditif adalah berbagai macam zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan alami tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Pada umumnya zat aditif alami ini tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan bagi kesehatan manusia, karena terbuat dari bahan-bahan alami. Adapun zat aditif alami diantaranya adalah bunga cengkeh, pala, merica, dan cabai.
       Akan tetapi, pertambahan  jumlah penduduk bumi yang makin lama makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak dapat mencukupi kebutuhan manusia itu lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi berbagai jenis makanan yang memakai/mengandung  zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang tidak alami kemudian direaksikan, sehingga terciptalah berbagai macam zat aditif. Beberapa jenis zat aditif yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
1.    Penguat rasa
Monosodium Glutamat (MSG) sering digunakan sebagai penguat rasa makanan buatan dan juga untuk melezatkan makanan. Adapun penguat rasa alami diantaranya adalah bunga cengkeh, pala, merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar. Contoh penguat rasa buatan adalah monosodium glutamat/vetsin, asam cuka, benzaldehida, amil asetat.
2. Pemanis
Zat pemanis buatan biasanya digunakan untuk membantu mempertajam rasa manis.Beberapa jenis pemanis buatan yang digunakan adalah sakarin, siklamat, dulsin, dan aspartam. Pemanis buatan ini juga dapat menurunkan resiko diabetes, namun siklamat merupakan zat yang bersifat karsinogen.
3.        Pengawet
Bahan pengawet adalah zat kimia yang dapat menghambat kerusakan pada makanan, karena serangan bakteri, ragi, cendawan. Reaksi-reaksi kimia yang sering harus dikendalikan adalah reaksi oksidasi, pencoklatan (browning) dan reaksi enzimatis lainnya. Pengawetan makanan sangat menguntungkan produsen karena dapat menyimpan kelebihan bahan makanan yang ada dan dapat digunakan kembali saat musim paceklik tiba. Contoh bahan pengawet adalah natrium benzoat, natrium nitrat, asam sitrat, dan asam sorbat.

4.        Pewarna
Warna dapat memperbaiki dan memberikan daya tarik pada makanan. Penggunaan pewarna dalam bahan makanan dimulai pada akhir tahun 1800, yaitu pewarna tambahan berasal dari alam seperti kunyit, daun pandan, angkak, daun suji, coklat, wortel, dan karamel. Zat warna sintetik ditemukan oleh William Henry Perkins tahun 1856, zat pewarna ini lebih stabil dan tersedia dari berbagai warna. Zat warna sintetis mulai digunakan sejak tahun 1956 dan saat ini ada kurang lebih 90% zat warna buatan digunakan untuk industri makanan. Salah satu contohnya adalah tartrazin, yaitu pewarna makanan buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI 19140. Selain tartrazin ada pula pewarna buatan, seperti sunsetyellow FCF (jingga), karmoisin (Merah), brilliant blue FCF(biru).

5.        Pengental
Pengental yaitu bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan, memekatkan atau mengentalkan makanan yang dicampurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu. Contoh pengental adalah pati, gelatin, dan gum (agar, alginat, karagenan).
6.    Pengemulsi
Pengemulsi (emulsifier) adalah zat yang dapat mempertahankan dispersi lemak dalam air dan sebaliknya. Pada mayones bila tidak ada pengemulsi, maka lemak akan terpisah dari airnya. Contoh pengemulsi yaitu lesitin pada kuning telur, gom arab dan gliserin.

7.        Pemutih dan pematang tepung
Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. Contoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat

8.       Pengatur keasaman
            Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat

9.         Anti kempal
     Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja)

10.    Pengeras
Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah kalangan)

11.     Sekuestran
Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA

12.    Penambah gizi (vitamin)
Ditambahkan pada makanan dengan tujuan agar meningkatkan nilai gizi dari bahan makanan.hal ini dapat terjadi karena pada proses pengolahan mineral dan vitamin yang ada pada makanan tersebut terurai karena pemanasan, pencucian dsb. Zat aditif yang biasanya ditambahkan pada:
a.    Vitamin A, B, D pada susu
b.  Vitamin C pada sari buah
c. Mineral tertentu pada jenis minuman dan makanan kaleng
d. Yodium pada garam


TUJUAN
Adapun tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui kandungan-kandungan zat aditif yang berfokus pada vitamin yang terdapat pada produk makanan dan minuman yang beredar di pasaran, khususnya susu kental manis



METODE PENELITIAN
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian sederhana ini dapat dikatakan sangat sederhana dan bukan merupakan alat-alat yang wajib ataupun sering digunakan di dalam melakukan suatu  penelitian. Penelitian sederhana ini hanya memerlukan alat tulis, yaitu untuk mencatat komposisi suatu produk makanan ataupun minuman yang beredar di pasaran. Pada penelitian sederhana kali ini, peneliti berfokus kepada kandungan zat aditif yang terdapat di dalam makanan ataupun minuman yang diteliti, khususnya di bagian vitamin.

Bahan
Bahan-bahan yang menjadi objek penelitian sederhana ini adalah berupa beberapa bungkus makanan ataupun minuman yang beredar di pasaran.

Tahapan Penelitian
            Proses pelaksanaan penelitian sederhana ini dimulai dari praktikan yang turun ke lapangan (pasar/warung) yang menyediakan/menjual berbagai produk makanan dan minuman yang mengandung berbagai macam zat aditif.
            Peneliti kemudian mencoba mendapatkan beberapa produk makanan ataupun minuman tersebut dengan cara membelinya. Kali ini peneliti mendapatkan sebuah produk susu kental manis yang memiliki komposisi: sukrosa, air, minyak nabati, bubuk whey, bubuk cokelat, susu bubuk, skim, butter milk bubuk, penstabil nabati, mineral (kalsium karbonat, magnesium karbonat, kolin klorida, mangan sulfat), perisa artifisial coklat, vitamin ( C, E, A (mengandung antioksidan tokoferol), B1, D3 ( mengandung antioksidan tokoferol)), perisa identik alami cokelat, campuran laktosa.



HASIL DAN PEMBAHASAN
            Dari prosedur penelitian yang telah dipercobakan dengan menggunakan alat-alat dan bahan-bahan yang telah disebutkan diatas, maka penelitian ini memperoleh hasil/ data dari sebuah produk susu kental manis. Peneliti mengamati kandungan-kandungan yang ada pada salah satu produk susu kental manis tersebut dengan memperhatikan komposisi yang berdapat di bagian belakang kemasan produk tersebut. Setelah memperhatikan komposisi produk ini, peneliti menemukan bahwa produk susu kental manis ini mengandung beberapa jenis zat aditif, seperti: perisa cokelat, sukrosa, laktosa, berbagai jenis mineral dan beberapa macam vitamin.
            Vitamin ditambahkan pada makanan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai gizi dari bahan makanan. Hal ini dapat terjadi karena pada proses pengolahan mineral dan vitamin yang ada pada makanan tersebut terurai karena pemanasan, pencucian dsb. Vitamin yang terkandung dalam produk susu kental manis ini merupakan salah satu jenis dari zat aditif. Seperti yang kita ketahui bahwa vitamin memiliki fungsi penting bagi tubuh. Seperti vitamin C  yang berfungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menangkal radikal bebas; vitamin E sebagai antioksidan alami dan menjaga kesehatan kulit; vitamin A berperan dalam menjaga kesehatan mata; vitamin B1 berperan untuk menjaga kesehatan dan fungsu jantung bagi tubuh; vitamin D3 berfungsi dalam menjaga kulit dang mencegah bekas luka.
            Begitu banyak manfaat dari vitamin bagi tubuh manusia. Namun, karena vitamin-vitami ini tidah berasal dari bahan alami, pastilah vitamin-vitamin ini tidak memberikan hasil yang optimal, atau bahkan memberikan dampak buruk bagi tubuh. Seperti misalnya vitamin A dan D3 yang mengandung antioksidan. Penggunaan zat aditif yang mengandung antioksidan ini dapat menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin. Selain itu, penggunaan zat ini secara berlebihan juga dapat memicu terjadinya kanker. Dan pada dasarnya, konsumsi zat aditif sintetis secara berlebihan dan terus-menerus dapat menyebabkan efek buruk bagi kesehatan. Karena zat aditif sintetis terbuat dari bahan-bahan kimia. Dan seperti yang kita ketahui, bahwa semua bahan-bahan kimia berbahaya bagi tubuh.



KESIMPULAN
            Hampir semua produk makanan dan minuman yang beredar di pasaran memiliki kandungan zat aditif. Penambahan zat aditif pada makanan ataupun minuman dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang maksimal dari produk tersebut. Ada begitu banyak jenis zat aditif, salah satunya adalah vitamin. Vitamin memegang fungsi yang penting bagi tubuh manusia. Namun jika vitamin yang dikonsumsi adalah vitamin sintetis, maka akan mengurangi fungsinya atau bahkan mengakibatkan efek berbahaya bagi tubuh. Pada dasarnya penambahan zat aditif di dalam produk makanan atau pun minuman akan menyebabkan efek buruk bago orang-orang yang mengkonsumsinya, karena zat-zat aditif ini bersifat sintetis dan terbuat dari bahan-bahan kimia.









DAFTAR PUSTAKA
Putri, Oktaviani Pratama. 2014. “Zat Aditif pada Makanan”. http://oktavianipratama.wordpress.com/science/chemistry/zat-aditif-makanan.html (diakses tanggal 20 September 2014)

Dahlanforum. 2007. “Zat Aditif”. http://dahlanforum.wordpress.com/2007/07/27/zat-aditif (diakses tanggal 20 September 2014)

Anonim. 2013. “Zat Aditif”. http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/02/zat-aditif.html (diakses tanggal 20 September 2014)

Septiani, Dina. 2011. “Zat Aditif Pada Makanan”. http://kimialingkunganina.blogspot.com/2011/04/zat-aditif-pada-makanan.html (diakses tanggal 23 September 2014)

 

Hinano, Chao. 2008. “Zat Aditif”. http://hinano-chao.blogspot.com/2008/04/karya-ilmiah-zat-aditif-chao.html (diakses tanggal 23 September  2014)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar