A.
Analisis Kimia
Analisis data
merupakan salah satu proses penelitian yang dilakukan setelah semua data yang
diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang diteliti sudah diperoleh secara
lengkap. Ketajaman dan ketepatan dalam penggunaan alat analisis sangat
menentukan keakuratan pengambilan kesimpulan, oleh sebab itu kegiatan analisis
data dapat dikatakan sebagai kegiatan yang tidak boleh diabaikan begitu saja
dalam proses penelitian. Kesalahan dalam menentukan alat analisis dapat
berakibat fatal terhadap kesimpulan yang dihasilkan dan hal ini akan berdampak
lebih buruk lagi terhadap penggunaan dan penerapan hasil penelitian tersebut.
Dengan demikian, pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai teknik analisis
mutlak diperlukan bagi seorang peneliti agar hasil penelitiannya mampu
memberikan kontribusi yang berarti bagi pemecahan masalah sekaligus hasil
tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Analisis dapat
kita artikan sebagai suatu proses pengkajian guna mendapatkan data ataupun
kesimpulan mengenai suatu pekerjaan ataupun mengenai hal tertentu, namun pada
kali ini pengertiannya akan dipersempit, bahwa analisis merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu zat
yang terdapat di dalam suatu sampel. Sedangkan kimia adalah salah satu cabang
ilmu yang mempelajari tentang komposisi, struktur dan sifat zat atau materi
yang berhubungan dengan dengan interaksinya mulai dari skala atom hingga
molekul. Dari pemaparan tersebut, dapat kita artikan bahwa analisis kimia
adalah suatu pekerjaan yang dilakukan untuk memeriksa atau mengetahui atau
bahkan menentukan kandungan dari suatu sampel dengan tujuan tertentu. Rangkaian
pekerjaan ini dapat berupa penentuan kadar dari suatu komponen, komposisi,
struktur, sifat kimia, fungsi senyawa dan masi banyak lagi yang akan ditemui di
dunia keanalisaan.
B.
Jenis-jenis
Analisis Kimia
Secara garis
besarnya, teknik analisis kimia untuk data dapat dibagi ke dalam dua bagian,
yakni:
1.
Analisis kuantitatif. Analisis
kuantitatif adalah suatu rangkaian pekerjaan yang bertujuan untuk mengetahui
jumlah suatu unsur atau senyawa yang terdapat di dalam suatu sampel.
2.
Analisis
kualitatif.
analisis kualitatif adalah suatu pekerjaan analisis yang bertujuan untuk
mengetahui keberadaan atau bisa juga untuk mengidentifikasi suatu ion, unsur
atau bahkan senyawa kimia lain baik organik maupun anorganik di dalam suatu
sampel yang kita analisa.
Yang membedakan
kedua teknik tersebut terletak pada jenis datanya. Untuk data yang bersifat
kualitatif (tidak dapat diangkakan) maka analisis yang digunakan adalah
analisis kualitatif, sedangkan terhadap data yang dapat dikuantifikasikan dapat
dianalisis secara kuantitatif, bahkan dapat pula dianalisis secara kualitatif.
D. Analisis
Kualitatif
Analisis kualitatif merupakan suatu
proses dalam mengidentifikasi keberadaan suatu zat kimia dalam suatu larutan
ataupun sampel yang tidak diketahui. Analisis kualitatif terkadang disebut juga
sebagai analisis jenis, yaitu suatu cara yang dilakukan untuk macam, jenis zat
atau komponen-komponen bahan yang dianalisa. Dalam melakukan analisa kualitatif
yang digunakan adalah sifat-sifat zat atau bahan, baik sifat fisis maupun sifat
kimia. Analisis kualitatif ini bertujuan untuk memisahkan dan mengidentifikasi
sejumlah unsur atau senyawa. Analisis kualitatif ini merupakan salah satu cara
yang paling efektif untuk mempelajari kimia serta unsur-unsur dan ion-ionnya
dalam larutan.
Jenis analisis ada tiga, yaitu:
1.
analisis mikro
2.
analisis
semi mikro
3.
analisis
makro
Analisis kualitatif ini juga menggunakan
dua macam uji, yaitu:
1.
Yaitu
reaksi kering (digunakan pada zat padat)
2.
reaksi
basah (digunakan untuk zat dalam larutan)
C.
Ciri-ciri
Analisis Kualitatif
Analisis
kualitatif atau disebut juga dengan analisis naturalistik dapat kita artikan
sebagai suatu analisis yang tidak mengadakan perhitungan dalam pelaksanaan
penelitiannya, melainkan menggunakan data yang berupa keterangan atau teori saja. Analisis kualitatif ini
termasuk jenis penelitian/analisis yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dihasilkan jika dilakukan
dengan analisis kuantitatif atau dengan prosedur-prosedur statistik. analisis ini bersifat natural atau wajar sebagaimana
adanya, tanpa ada dimanupulasi. analisis ini pada umumnya diatur atau dilakukan
melalui eksperimen (percobaan) atau bahkan tes. Analisis kualitatif secara umum
dapat kita gunakan untuk penelitian tentang kehidupan, masyarakat, sifat-sifat
suatu zat, dan lain sebagainya. Pada analisis/penelitian kualitatif ini,
peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas
yang kemudian berakhir dengan menghasilkan suatu teori tentang penelitiannya.
Analisis kualitatif berbeda dengan
penelitian/analisis lain. Ada beberapa ciri dari analisis kualitatif,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Data
yang akan digunakan untuk keperluan analisis dikumpulkan dalam kondisi yang
asli atau alamiah (natural setting).
b.
Peneliti
sebagai alat utama pengumpul data, yaitu dengan menggunakan metode pengumpulan
data berdasarkan pengamatan.
c.
Pengumpulan
data secara deskriptif, yang berupa teori bukan dalam bentuk angka yang
kemudian ditulis dalam bentuk laporan.
d.
Lebih
mementingkan proses jalannya suatu penelitian dari pada hasil penelitian
tersebut.
e.
Dalam
analisis kualitatif, pada umumnya digunakan metode triangulasi yang dilakukan
secara ekstensif
f.
Biasanya
analisis kualitatif hanya mementingkan
rincian kontekstual
g.
Subjek
yang diteliti memiliki kedudukan yang sama dengan peneliti
h.
Pengambilan
sampel yang sedikit dan sesuai dengan
tujuan
i.
Mengadakan
analisis sejak awal penelitian
j.
Menuntut
si peneliti untuk melakukan sendiri kegiatan penelitian langsung di lapangan.
D. Teknik
Analisis Kualitatif
Adapun teknik-teknik
dasar yang dilakukan dalam melakukan analisis kualitatif ini, antara lain:
a. Observasi
Observasi adalah suatu pengamatan yang
bertujuan untuk menyajikan gambaran realistik dari suatu penelitian. Observasi
dalam penelitian kualitatif dapat dibagi menjadi tiga, yaitu observasi
partisipasi, observasi tidak terstruktur dan observasi kelompok tidak
terstruktur.
b. Dokumen
Sejumlah fakta dan data tersimpan di
dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang ada adalah
berupa naskah, teori, catatan, laporan, gambar dan sebagainya. Data ini
memiliki sifat yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu, sehingga memberikan
peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu
silam
c. Focus Group Discussion (FGD)
FGD merupakan teknik pengumpulan data
yang umumnya dilakukan oleh para peneliti kualitatif dengan tujuan untuk
menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini
dilakukan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kelompok berdasarkan hasil
diskusi yang berpusat pada suatu permasalahan tertentu. Teknik ini juga dapat
dilakukan untuk menghindari kesalahan pemaknaan dari seorang peneliti terhadap
suatu penelitian tertentu.
D.
Contoh
Penelitian Menggunakan Analisis Kualitatif
“Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Formaldehid
pada Ikan Asin di Madura.”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan
formalin/formaldehid yang terdapat pada sampel. Pada penelitian ini sampel yang
digunakan adalah ikan asin yang diperoleh dari beberapa pasar tradisional di
Madura.
Penelitian ini
dilakukan pada bulan Juni 2010 di Laboratorium Teknologi Industri
Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Trunojoyo. Identifikasi keberadaan formalin/formaldehid pada ikan
asin dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Serta bahan yang digunakan
adalah ikan asin yang diperoleh dari beberapa pasar tradisional di Madura dan
asam kromatofat. Sedangkan alat-alat yang dipakai pada penelitian ini adalah
beaker glass, pengaduk, kompor, tabung reaksi, erlenmeyer serta
spektrofotometer.
Pengujian sampel
secara kualitatif dilakukan dengan cara menimbang bahan sampel sebanyak 5 gram,
kemudian memasukkan aquades ke dalam beaker glass sebanyak 50 ml, lalu dididihkan,
dan setelah itu memasukkan bahan yang akan diuji ke dalam erlenmeyer, lalu
direndam dengan aquades yang mendidih kemudian memasukkan asam kromatofat ke
dalam erlenmeyer yang berisi bahan sampel dan aquades yang mendidih, lalu
diaduk. Sampel yang mengandung formalin akan ditandai dengan berubahnya warna
air dari bening menjadi merah muda hingga ungu. Semakin ungu warna yang
dihasilkan berarti kadar formalin dalam sampel semakin besar.
Melalui analisis
kualitatif yang dilakukan terhadap sampel yang dilakukan di laboratorium
Teknologi Industri Pertanian terhadap sejumlah sampel ikan asin, diperoleh
hasil penelitian bahwa semua sampel (ikan asin dari beberapa pasar tradisional
di Madura) ternyata positif mengandung formalin dengan kadar yang beragam. Hal
ini diketahui karena pada saat melakukan penelitian, air yang berada di dalam
erlenmeyer yang juga berisi sampel berubah warna dari bening (tidak berwarna)
menjadi ungu. Namun pada masing-masing sampel terbentuk kepekatan warna yang
beragam. Hal ini berarti kadar formalin yang terdapat pada tiap-tiap sampel
juga beragam (tidak sama).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar